Kamis, 04 Desember 2014

Memepergauli anak yatim dengan cara yang baik



A.LatarBelakang
Di zaman modern ini yang segala apapun serba menggunakan materi,sampai- sampai ada yang mengatakan” hidup tanpa materi akan mampus (meninggal)”. Sehingga berdampak pada jiwa dan psikis masyaarakat sosial pada umumnya. Dimana  masyarakat sering mengaibaikan atau menganggap remeh bahkan mencemo’oh terhadap anak- anak yatim.Padahal  dalam Al-Qur’an sudah sangat jelas bahwa kita dianjurkan untuk mempergauli anak yatim dengaan cara yang baik.
Ibadah seseorang tidak akan di terima bahkan akan sia- sia jikalau orang tersebut mengabaikan atau tidak mau tahu ( Apatis) terhadap anak- anak yatim dan orang- orang fakir miskin yang ada di sekitar atau sekelilingnya. Untuk itu marilah kita pergauli anak- anak yatim dengan cara yang sebaik- baiknya karna nak yatim itu juga merupakan saudar kita sendiri, kita tidak akan di katakan beriman bila kita tidak mencintai saudara kita sebagai mana kita mencintai diri kita sendiri. Maka dari itu saya akan membahas surat Al- Baqarah ayat : 220, sebagaiberikut:
فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْيَتَامَى قُلْ إِصْلَاحٌ لَهُمْ خَيْرٌ وَإِنْ تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَأَعْنَتَكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscayaDiadapatmendatangkankesulitankepadamu.Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagiMahaBijaksana.
Dari ayat tersebut saya akan mengambil tema tentang perintah mempergauli anak yatim dengan cara yang baik.



            B. Fokus ayat dan kata kunci
Fokus ayat sesuai dengan tema yang saya ditentukan adalah suarat Al- Baqarah ayat 220 sebagai berikut:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْيَتَامَى قُلْ إِصْلَاحٌ لَهُمْ خَيْرٌ وَإِنْ تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ
                                                                       
Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu
Dalam ayat diatas memiliki kata kunci sebagai berikut:
A.    إِصْلَاح           
B.     خَيْر

1.      Kata kunci إِصْلَاحٌ dalam Al-Qur’an terdapat di dalam beberapa surat diantaranya sebagai berikut:.
a.       Kata إِصْلَاحٌ
Kata إِصْلَاحٌ  di sebutkan 2 kali,Pertama, Dalam surat Al-Baqarah ayat 220(Ayat ini menjelaskan tentang cara mengurus anak yatim. Serta mengingatkan kita bahwa anak yatim juga saudara kita. kekuasaan Allah).Kedua, Dalam surat An-nisa’ ayat 114( Ayat ini menjelaskan tentang bisikan-bisikan baik keapada manusia untuk bersedekah, berbuat ma’ruf, dan mengadakana perdamaian. Balasan bagi orang yang berbuat demikian).
b.      Kata صلح
                        Kata صلح di sebut 2 kali dalam 2 surat, yaitu:Pertama,terdapat dalam surat Arra’du ayat 23 (ayat ini menceritakan tentang orang- orang yang berada dalam surge 'adn). Kedua,terdapat dalam surat Al- Mu’min ayat8 ( yang  Ayat ini menceritakan tentang do’anya nabi yang meminta agar orang-orang yang shaleh di masukkan kesurga ‘adn).

c.       Kata يصلح
                        Kata يصلح di sebut 2 kali dalam 2 surat, Pertamadalamsurat Yunus ayat81 (ayatinimenceritakan perkataan nabi musa :"Apa yang kamu lakukanitu, itulah yang sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidak benarannya").Kedua, dalam surat Al- Ahzab ayat 71  (ayat ini berbicara tentang balasan bagi orang yang taat kepada Allah dan rosulnya yang berupa kemenangan yang amat besar).
d.      Kataتصلحوا
                        Kata تصلحواdi sebut 1 kali dalam 1 surat, yang terdapatpadasurat An- nisa’ayat129, ( penjelasanayatiniadalah larangan untuk tidak dapat berlaku adil kepada istri- istrimu, untuk itu dilarang untuk terlalu mencintainya. Allah akan mengampuni kamu jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri dari kecurangan).
2.      Kata kunci خَيْرٌ dalam Al- Qur’an terdapat di dalam satu surat, akan tetapi terdapat dalam beberapa ayat  diantaranya sebagai berikut:
Dalam surat Al- baqarah ayat 54, 61, 103, 105, 110, 184, 197.Pertama,dalam surat Al- Baqarah ayat 54,( Ayat ini menceritakan tentang perkataan nabi Musa terhadap kaumnya: "Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu[49]. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."). Kedua, dalam surat Al_ Baqaarah ayat 61 ( Ayat ini membicarakan tentang perkataan kaumnya nabi Musa terhadap nabi Musa: "Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya." Kemudian di jawab oleh nabi musa lagi dengan jawaban: "Maukah kamu mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik ? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta.", allah murka kepada mereka dan menimpahkan kenistaan dan kehinaan karna mereka berbuat durhaka hingga melampaui batas). Ketiga, dalam surat Al- Baqarah ayat 103 ( Ayat ini menjelaskan tentang balasan bagi oranag yang beriman dan bertaqwa ). Keempat,dalam surat Al- Baqarah ayat 105 ( ayat ini menjelaskan tentang bahwa Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. Dan Allah menentukansiapa yang dikehendaki-Nya (untukdiberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyaikarunia yang besar).Kelima, dalam surat Al- Baqarah ayat 110 ( Ayat ini menjelaskan tentang Anjuran untuk mendirikan sholat dan menunaikan zakat. Serta balasan yang setimpal terhadap apa yang telah kita perbuat). Keenam,dalam surat Al- Baqarah ayat 184 ( Ayat ini menjelaskan tentang kewajiban mengganti puasa yang telah di tinggalkan pada waktu bulan Ramadhan dan apabila tidak mampu untuk berpuasa maka wajib membayar fidyah ( memberi makan seorang muskin)). Ketujuh, terdapat dalam surat Al- Baqarah ayat 197 ( ayat ini menjelaskan tentang larangan berbuat fasik dan berbantah- bantahan dalam musim haji, serta sebaik- baik bekal untuk berhaji adalah taqwa).
        Kata kunci خَيْرٌdalam Al-Qur’an terdapat beberapa bentuk kata. Yaitu: الخيرات  di sebutkan 7 kali dan bentuk kata  الخيره di sebutkan 2 kali, terdapat dalam surat Al- Qashas ayat 68 dan Al- Ahzab ayat 36. Kata اختار   di gunakan 3 kali yakni dalam surat Al- A’raf ayat 155, surat Taha ayat 13, dan surat Al- dukhon ayat 32 . sedangkan الأخيار  di sebutkan 2 kali yang terdapat dalam surat Shad ayat 47 dan ayat 48. Sedangkan kata خيرا  disebutkan sebanyak 7 kali.[1]
a.       Kata الخيرات
Kata الخيرات dalam Al- qur’an disebutkan 7 kali dalam 6 surat. Pertama,dalam surat Al- Baqarah ayat 148 ( ayat ini menjelaskan tentang setiap umat mempunyai kiblat sendiri-sendiri, anjuran untuk berlomba –lomba dalam kebaikan.Dan dimanapun kita berada pasti akan di kumpulkan oleh Allah).Kedua,dalam surat Ali imran ayat 114 ( ayat ini menjelaskan tentang perintah untuk beriman kepada Allah dan di hari Akhir, serta menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada yang munkar ( tanda- tanda orang yang saleh). Ketiga,dalam surat Al- Maidah ayat 48 ( Ayat ini menjelaskan tentang tujuan dan fungsi di turunkanya Al- Qur’an). Keempat, dalam surat At- Taubah ayat 88 ( Ayat tersebut menjelaskan tentang tanda- tanda orang-orang yang memperoleh kebaikan dan keberuntungan ). kelima,dalam surat al- Anbiya’ ayat 73 ( Ayat ini menjelaskan tentang kebesaran allah dan kekuasaanya). Keenam,dalam surat Al- Anbiya’ ayat 90 ( ayat tersebut membahas tentang terkabulnya do’anya nabi Yahya sehingga istrinya mengandung, serta golongan orang – oranag yang khusu’.).  ketujuh, dalam surat Al- Mu’minun ayat 56 ( Ayat ini menjelaskan tentang jawaban Allah ).
b.      Kata الخيره di sebutkan 2 kali dalam 2 surat.  Pertama, surat Al- Qashah ayat 68 ( ayat ini menjelaskan tentang kekuasaan dan ke agungan Allah). Kedua,terdapat dalam surat Al- Ahzab ayat 36 ( ayat tersebut membahas tentang ketidak patutan bagi mukmin laki- laki dan mukmin perempuan, serta barang siapa yang durhaka maka ia menjadi orang yang sesat).
c.       Kata الأخيار  disebutkan 2 kali dalam 1 surat, yaitu: shad ayat 47 dan 48. Dalam ( ayat 47 membahas tentang golongan orang – orang yang terbaik). Sedang dalam ayat 48 ( membahas tentang nabi Ismail, Ilyasa' dan Zulkifli. Semuanyatermasuk orang-orang yang paling baik).
d.      Kata خيرا disebutkan dalam Al- Qur’an sebanyak 7 kali dalam 3 surat. pertama,surat Al- Baqarah ayat 158 ( dalam ayat ini membahas menggenai masalah bahwasanya sofa dan marwamerupakan tempat ibadah berhaji dan berumrah, yaitu sebagai tempat sa’i. Dan barang siapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui). Dalam surat yang sama namun pada ayat 180,( Ayat ini menjelaskan tenteang kewajiban bagi orang-orang yanga bertakwa yang apabila keadatangan tanda- tanda kematian, kewajiban untuk berwasiat kepada ibu- bapak karib kerabat secara ma’ruf). Juga masih pada surat yang sama yaitu pada ayat 184 ( Ayat ini membicarakan mengenai (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.) kemudian pada ayat 269, masih pada surat yang sama ( yang ayat ini menjelaskan tentang bahwa Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). Kedua, dalam surat Ali Imran ayat 110, ( Ayat ini menejlaskan bahwa Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik). dan pada surat yang sama yaitu pada ayat 180, ( Ayat ini memperingati bahwasanya Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.   Ketiga,dalam surat An- nisa’ ayat 19.(yang menjelaskan tentang peringatan yaitu Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak).

             1.Berdasarkan penelitian dalam kamus Al-Mukjamul Mufahros li Al-fadzil Qur’an karangan Muhammad Abdul Baqi bahwa ada beberapa ayat yang berhubungan dengan kata  إِصْلَاحٌ pada ayat Makkiyah dan Madaniyah yang terdapat pada tabel berikut ini:


No
                     Makkiyah
                               Madaniyah
 01
Q.S. Ar-ra’du, ayat 23
Q.S. Al- Baqarah, ayat 220
 02
Q.S Al- Mu’minun, ayat 8
Q.S. An- nisa’, ayat 114, 129
 03
Q.S. Yunus, ayat 81
Q.S Al- Ahzab, ayat 71



v  Analisis Perbandingan
       Pada beberapa ayat diatas antara ayat-ayat makkiyah dan madaniyah tentu sangat berbeda jika kita bandingkan antara keduanya, pada ayat makkiyah Allah menjelaskan secara umum tetang hal-hal yang berkaitan dengan anak-anak yatim, khomr, judi, dan lain sebagainya.Akan tetapi pada ayat tersebut Allah tidak menjelaskan tentang hukum apakah minum khomr itu haram, apakah judi itu haram? Tapi hanya menjelaskan bahaya dari minum khomr dan berjudi saja, berbeda dengan ayat-ayat madaniyah, pada ayat tersebut Allah menjelaskan rincian hukum- hukum yang terkandung dalam judi , minum khomr, mepergauli anak yatim, hukum berperang pada waktu haram dan lain –lain. Dalam Artian lebih memberi penjelasan secara rinci dan mendetail tentang masalah – masalah tersebut. Hal tersebut terbukti dalam kandungan surat Al- Baqarah ayat 197.
  1.Berdasarkan penelitian dalam kamus Al-Mukjamul Mufahros li Al-fadzil Qur’an karangan Muhammad Abdul Baqi bahwa ada beberapa ayat yang berhubungan dengan kata خَيْر  pada ayat Makkiyah dan Madaniyah yang terdapat pada tabel berikut ini:


No
Makkiyah
Madaniyah
01.
Q.S  Al- Mu’minun ayat, 56
Q.S Al-Baqarah, ayat 54, 61, 103, 105, 110, 184, 197, 148, 158, 180, 184, dan 269
02.
Q.S Al- Qashah ayat 68,
Q.S Ali imran ayat, 114, 110 , 180
03.

Q.S Al-Ahzab ayat 36
04.

Q.S At – Taubah ayat, 88
05.

Q.S An- Nisa’ ayat, 19
06.

Q.S Al-Anbiya’ ayat, 73, 90,




v  AnalisisPerbandingan
Pada ayat-ayat madaniyah di atas terdapat penjelasan tentang hal-hal yang baik,seperi halnya dalam ayat-ayat makkiyah menjelaskan bahwa tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Makaber lomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu beradapasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat).Sedangkan pada ayat-ayat madaniyah menjelaskan tentang kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.

C.  AnalisisAsbabunNuzul
            ( Berfikir) tentang dunia dan Akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak- anak yatim, katakanlah: mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu menggauli mereka, maka mereka adalah saudaramu. Dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jilkalau Allah menghendaki niscaya Dia dapat mengatakan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah maha kuasa lagi maha Bijaksana.[2]
Dalam suatu riwayat di kemukakan bahwa ketika turun ayat وَلَا تَقْرَبُوا مَالَ الْيَتِيمِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُdanإِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْمًاorang yang memelihara anak yatimmemisahkan makanan dan minumanya dari makanan dan minuman anak- anak yatim itu. Begitu juga sisanya di biarka membusuk kalau tidak di habiskan oleh anak- anak yatim itu. Hal tersebut memberatkan mereka. Lalu mereka menghadap Rasulullah untuk menceritakan hal itu, maka turunlah ayat   فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْيَتَامَى قُلْ إِصْلَاحٌ لَهُمْ خَيْرٌ وَإِنْ تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَأَعْنَتَكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ yang membenarkan menggunakan cara yang lain yang lebih baik. 

D.AnalisisMunasabah
Dalam analisis Munasabah ini terdapat beberapa teori untuk menemukan relasi antara ayat di dalam Al-Qur’an. Pertama, dengan cara mencari persamaan kata atau kandungan ayat dengan ayat sebelumnya, analisis seperti ini dinamakan At-Tamtsil (perumpamaan). Kedua, mencari perlawanan kata atau kandungan pada ayat- ayat Al-Qur’an, analisisa semacam ini dinamakan Al-Mudhaddah (perlawanan). Ketiga, dengan cara memerhatikan akhir pembahasan pada satu ayat, jika kita tidak menemukan relasi dengan ayat berikutnya, maka analisis semacam itu dinamakan Al-Istidrad (akhirpembicaraan). Keempat, apabila pada ayat selanjutnya tidak ada keterkaitan kandungan dengan ayat sebelumnya maka analisis semacam ini dinamakan At-Takhalus (mengalihkanpembicaraan).

Marilah kita analisi sayat berikut ini, dengan menggunakan cara yang telah di uraikan diatas:
( 217)يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
( 218) إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
( 219)يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ
( 220) فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْيَتَامَى قُلْ إِصْلَاحٌ لَهُمْ خَيْرٌ وَإِنْ تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَأَعْنَتَكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
( 221)وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ وَلَأَمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُوا وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ أُولَئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ وَيُبَيِّنُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
( 222)وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
( 223)نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ وَقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مُلَاقُوهُ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram.Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidil haram dan mengusir  penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbua tfitnah lebih besar (dosanya) dari pada  membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. ( 217). Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang( 218). Mereka bertanya kepadamu tentang khamardan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya." Dan merekabertanyakepadamuapa yang merekanafkahkan. Katakanlah: " Yanglebihdarikeperluan." Demikianlah Allah menerangkanayat-ayat-Nyakepadamusupayakamuberfikir, ( 219). tentangduniadanakhirat. Dan merekabertanyakepadamutentanganakyatim, katakalah: "Mengurusurusanmerekasecarapatutadalahbaik, danjikakamubergauldenganmereka, makamerekaadalahsaudaramu; dan Allah mengetahuisiapa yang membuatkerusakandari yang mengadakanperbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscayaDiadapatmendatangkankesulitankepadamu.Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagiMahaBijaksana( 220). Dan janganlahkamumenikahiwanita-wanitamusyrik, sebelummerekaberiman.Sesungguhnyawanitabudak yang mukminlebihbaikdariwanitamusyrik, walaupundiamenarikhatimu.Dan janganlahkamumenikahkan orang-orang musyrik (denganwanita-wanitamukmin) sebelummerekaberiman.Sesungguhnyabudak yang mukminlebihbaikdari orang musyrik, walaupundiamenarikhatimu.Merekamengajakkeneraka, sedang Allah mengajakkesurgadanampunandenganizin-Nya.Dan Allah menerangkanayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepadamanusiasupayamerekamengambilpelajaran.( 221). Merekabertanyakepadamutentanghaidh.Katakanlah: "Haidhituadalahsuatukotoran." Olehsebabituhendaklahkamumenjauhkandiridariwanita di waktuhaidh; danjanganlahkamumendekatimereka, sebelummereka suci. Apabilamerekatelahsuci, makacampurilahmerekaitu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubatdanmenyukai orang-orang yang mensucikandiri.( 222). Isteri-isterimuadalah (seperti) tanahtempatkamubercocoktanam, makadatangilahtanahtempatbercocok-tanammuitubagaimanasajakamukehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untukdirimu, danbertakwalahkepada Allah danketahuilahbahwakamukelakakanmenemui-Nya. Dan berilahkabargembira orang-orang yang beriman( 223).

Pada fokus ayat terdapat kalimat وَيَسْأَلُونَكَعَنِالْيَتَامَىقُلْإِصْلَاحٌلَهُمْخَيْرٌوَإِنْتُخَالِطُوهُمْفَإِخْوَانُكُمْyaitu perintah berbuat baik kepada anak- anak yatim.disebutkan pada ayat sebelumnyaيَسْأَلُونَكَعَنِالْخَمْرِوَالْمَيْسِرِقُلْفِيهِمَاإِثْمٌكَبِيرٌوَمَنَافِعُلِلنَّاسِوَإِثْمُهُمَاأَكْبَرُمِنْنَفْعِهِمَاyaitu: penjelasan bahwa kohmr dan judi itu bahyanya lebih besar dari pada manfaatnya. Dan sebelunya juga َيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَyaitu: perintah untuk berinfaq terhadap harta yang lebihan saja. dan juga  يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ قُلْayat sebelumnya  قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ yaitu penjelasan terhadap bulan haram yaitu larangan berperang. ayat sesudahnya terdapat pada kalimaوَيَسْأَلُونَكَعَنِالْمَحِيضِقُلْهُوَأَذًىفَاعْتَزِلُواالنِّسَاءَفِيالْمَحِيضِوَلَاتَقْرَبُوهُنَّحَتَّىيَطْهُرْنَayat tersebut menjelaskan bah.wa darah haid adalah darh kotoran, dan larangan bersetubuh ketika isri sedang dalam keadaan haid.
.

E.AnalisisQiro’ah
Analisisqiro’ahiniadalahmetodeuntukmempermudahmemberikansebuahpenafsiranterhadapayat-ayat Al-Qur’an, yang darihasilanalisisinidapatdiketahuisatu-persatubentuk kata asaldarisatukalimat.Dalamanalisisinisayamencontohkansatuayatdiatas yang merupakanfokusayat dari pembahasan kali ini.
وَيَسْأَلُونَكَعَنِالْيَتَامَىقُلْإِصْلَاحٌلَهُمْخَيْرٌوَإِنْتُخَالِطُوهُمْفَإِخْوَانُكُمْوَاللَّهُيَعْلَمُالْمُفْسِدَمِنَالْمُصْلِحِوَلَوْشَاءَاللَّهُلَأَعْنَتَكُمْإِنَّاللَّهَعَزِيزٌحَكِيمٌ
Padaayatdiatasterdapatduajumlah yang berbentukfi’liyyahdanduaberbentukjumlahismiyah.Susunantersebutsebagaimanatabeldibawah:

Kalimat
PotonganAyat
SusunanKalimat
Pertama

وَيَسْأَلُونَكَعَنِالْيَتَامَىقُلْإِصْلَاحٌلَهُمْخَيْرٌوَإِنْتُخَالِطُوهُمْفَإِخْوَانُكُمْاْ
Jumlah fi’liyah
Kedua
وَاللَّهُيَعْلَمُالْمُفْسِدَمِنَالْمُصْلِحِوَلَوْشَاءَاللَّهُلَأَعْنَتَكُمْۡ
Jumlah ismiyah
Ketiga
إِنَّاللَّهَعَزِيزٌحَكِيم
Jumlah ismiyah





اسم
(Kata Benda)
فعل
(Kata Kerja)
حروف
)Kata Sandang)
الْيَتَامَى
يَسْأَلُونَ
و-
إِصْلَاحٌ
قُلْ
كَ
خَيْرٌ
تُخَالِطُو
عَنِ-
إِخْوَانُ
شَاءَ
َإِنْ
اللَّهُ
أَعْنَتَُ
فَ
يَعْلَمُ
كلوا
و
الْمُفْسِدَ

من
الْمُصْلِحِ
رزق
و
اللَّهُ

َلَوْ
اللَّهَ

لَ
عَزِيزٌ

كُمْ
حَكِيم

إِنَّ


كم
























f.       Analisis Tablo


وَيَسْأَلُونَكَعَنِالْيَتَامَىقُلْإِصْلَاحٌلَهُمْخَيْرٌوَإِنْتُخَالِطُوهُمْفَإِخْوَانُكُمْاْ
 
 
                                                

Text Box: قُلْإِصْلَاحٌلَهُمْخَيْرٌۡ 


ۡ وَ
 
                                                                                                          



















كَاْ
 



الْيَتَامَى
 


و
 


َإِنِْ
 


قُلْ
 




 
تُخَالِطُو
 
فَُ
 
إِصْلَاحٌمِن
 
لَهُمْ
 
كُم
 
َعَنِ
 
يَسْأَلُونَ
 
                                                                       
خَيْرٌ
 
هُمْ
 
إِخْوَانُ
 
                                               



s








Penutup
Sesuai dengan topic permasalahan yang menjadi obyek penelitian tafsir maudhu’i ini dan sesuai pula dengan disiplin ilmu yang saya tekuni, disi saya ingin mengemukakan beberapa saran dan kritik yang dirasa perlu.
1.      Kita harus menjahui untuk minum khomr dan perbuatan judi.
2.      Hendaknya kita mempergauli dan menyayangi anak yatim sebagaimana yang sudah di jelaskan  di dalam al-Qur’an surat Al- Baqarah ayat 220.
3.      sebaiknya jika kita mempunyai istri dalam keadaan haid tetap mempergauli seperti biasa asalkan jangan sampai melakukan hubungan intim ( bersetubuh).
Demikianlah beberapa saran dan kritik yang saya kemukakan.semoga ada manfaatnya



[1]Muhammad fu’ad ‘Abd al- Baqiy, al- mu’jam al- Mufahras li Alfadh al- qur’an ( bairut: Dar al- Fikr, 1987), 249-251.
[2]PROF DR. H.M.D. DAHLAN. ASBABUN NUZUL (CV. DIPONEGORO , 1990), 72-73.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar